Sikap ilmiah merupakan perilaku yang harus dimiliki oleh seorang peneliti. Untuk sanggup melalui proses penelitian yang baik dan maksimal, peneliti harus mempunyai setidaknya 9 sifat - sifat berikut:
1). Mampu Membedakan Fakta dan Opini
Dalam melaksanakan studi kepustakaan, seorang peneliti hendaknya bisa membedakan antara Fakta dan Opini biar hasil penelitiaanya sempurna dan akurat serta sanggup dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Fakta yaitu suatu kenyataan yang disertai bukti - bukti ilmiah dan sanggup dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Sedangkan opini yaitu pendapat eksklusif dari seseorang yang belum atau tidak sanggup dibuktikan kebenarannya.
2). Berpendapat Secara Ilmiah dan Kritis
Pendapat seorang peneliti yang baik selalu bersifat ilmiah dan tidak mengada -ada tanpa bukti yang sanggup dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Di samping itu, peneliti juga haus kritis terhadap permasalahan yang terjadi dan berkembang di sekitarnya.
3). Mengembangkan dengan Kuat Rasa Keingintahuan
Peneliti yang baik senantiasa haus akan menuntut ilmu. Ia selalu berusaha memperluas pengetahuan dan wawasannya dan tidak menginginkan ketinggalan gosip di segala bidang.
Selain itu, peneliti tersebut senantiasa berusaha mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin hari semakin canggih dan modern.
4). Kepedulian Terhadap Lingkungan
Dalam melaksanakan penelitian, peneliti yang baik senantiasa peduli terhadap lingkungannya dan senantiasa berusaha biar penelitian yang dilakukannya membawa pengaruh yang positif bagi lingkungan, dan bukan sebaliknya justru sanggup merusak lingkungan.
Semua perjuangan yang dilakukan peneliti tersebut semata hanya untuk melestarikan lingkungan, biar bermanfaat bagi generasi selanjutnya dan sebagai upaya untuk menjaga kelestarian alam.
5). Berani dan Santun Ketika Mengajukan Pertanyaan dan Argumentasi
Peneliti yang baik selalu mempreoritaskan sifat rendah hati ketika berada dalam satu ruang dengan orang lain.
Begitu juga pada ketika bertanya, memberikan pendapat (argumen), atau mempertahankan hasil penelitiaannya akan senatiasa menjunjung tinggi sopan santun dan sanggup menghindari suatu perdebatan yang melibatkan emosi.
Apabila mendapati suatu tantangan, peneliti yang baik senantiasa menghadapi persolan tersebut dengan kepala dingin.
Namun tetap berani mempertahankan kebenaran yang diyakininya bahwa pendapatnya itu sudah dilengkapi dengan fakta menurut penelitian ilmiah dan sanggup dipertanggungjawabkan kejelasan sumbernya.
6). Berani Mengusulkan Perbaikan atas Suatu Kondisi dan Bertanggungjawab Terhadap Usulannya
Peneliti yang baik senantiasa berani dan bertanggungjawab terhadap konsekuensi yang harus dihadapinya bila sudah mengusulkan sesuatu.
Usulan tersebut selalu diembannya dengan baik dan dilaksanakan semaksimal mungkin, kemudian diwujudkan dalam bentuk kasatmata sehingga akibatnya sanggup dinikmati oleh orang lain.
7). Bekerja Sama
Dalam kehidupan sehari - hari, peneliti yang baik bisa bekerja sama dengan orang lain dan mengesampingkan sifat individualis atau mementingkan diri sendiri.
Peneliti tersebut yakin bahwa dirinya tidak sanggup hidup tanpa santunan orang lain. sehinga keberadaannya senantiasa diperlukan orang lain.
8). Jujur Terhadap Fakta
Peneliti yang baik harus jujur terhadap fakta dan dihentikan memanipulasi fakta demi kepentingan penelitiannya.
Karen penelitian yang baik harus menurut pada studi kepustakaan yang benar dengan tujuan biar orang lain juga bersikap ilmiah yang sama (jujur) dalam melaksanakan penelitian dan daperoleh hasil yang sama pula.
Apa pun fakta yang diperolehnya, peneliti tersebut harus yakin bahwa itulah hasil yang sebenarnya.
9). Tekun
Seorang peneliti yang baik harus tekun dalam penelitian yang dilakukannya.
Tidak boleh malas, gampang jenuh, ceroboh dan gampang putus asa, melainkan harus rajin, tetap semangat dan tidak gampang frustasi biar hasil yang diperlukan sanggup tercapai dan memuaskan.
Demikian ulasan bahan mengenai perilaku - perilaku ilmiah yang harus dimiliki seorang peneliti. Apabila perilaku - perilaku tersebut sanggup diterapkan dalam kepribadian seorang saintis, maka sanggup menjamin hasil penelitian yang dilakukan akan membawa manfaat yang luar biasa bagi orang lain.
Terakhir diperbarui: 29-03-2018
Terakhir diperbarui: 29-03-2018