Lengkap! Model-Model Pembelajaran Terbaru 2018

40 MACAM MODEL METODE BELAJAR MENGAJAR EFEKTIF

Mengajar yakni suatu profesi. Profesi ini hanya bisa diemban oleh seorang guru. Menjadi seorang guru dan pengajar bukanlah hal yang gampang lantaran seorang guru yang mengajar harus bisa menetapkan tujuan pembelajaran dan menitikberatkan proses pembelajaran tersebut kepada siswa sehingga tujuan pembelajaran tersebut sanggup tercapai. Pada kurun milenia dan kurun teknologi kini ini mengajar sangat membutuhkan skil dan keahlian. Dalam hal ini, seorang guru harus bisa menentukan dan menetapkan model pembelajarannya dengan tepat sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Sebelum menentukan model pembelajaran yang baik dan menyenangkan, seorang guru harus bisa menentukan metode mengajar apa yang di pakai dalam proses pembelajaran tersebut. Nah, disini penulis telah mengumpulkan dari aneka macam sumber model-model pembelajaran yang terbaru. Semoga artikel ini sanggup bermanfaat bagi kita semua. Terutama mahasiswa keguruan yang akan menjadi calon-calon guru. Berikut model-model  pembelajaran terbaru tahun 2018. Namun, bila ada model pembelajaran yang lain dari pembaca. Silahkan tambahkan dan isi di kolom komentar biar artikel ini sanggup terus di update sebagai informasi bagi semua orang.

Model-model dalam pembelajaran berikut kelebihan dan kekurangan


1. EXAMPLE NON EXAMPLE
Contoh sanggup dari kasus/ gambar yang relevan dengan Kompetensi Dasar
2. PICTURE NON PICTURE
3. NUMBERED HEADS TOGETHER
(Kepala bernomor, Spencer Kagan 1992)
4. COOPERATIVE SCRIPT
(Dansereau Cs 1985)
5. KEPALA BERNOMOR STRUKTUR
(Modifikasi dari number heads)
6. STUDENT TEAMS- ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)
Tim siswa kelompok prestasi
7. JIGSAW -MODEL TIM AHLI
(Aronssn – Braney – Stephen – Sikes – and Snapp 1978)
8. PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI)
Pembelajaran berdasarkan masalah
9. ARTIKULASI
10. MIND MAPPING
11. MAKE – A MATCH
mencari pasangan (lorna Curran 1994)
12. THINK PIR AND SHARE
13. DEBATE
14. ROLE PLAYING
15. GROUP INVESTIGATION
Sharan 1992
16. TALKING STICK
17. BERTUKAR PASANGAN
18. SNOWBALL THROWING
19. STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING
Siswa/ peserta mempresentasikan ide/ pendapat pada rekan peserta lainnya
20. COURSE REVIEW HORAY
21. DEMONSTRATION DAN EKSPERIMEN
( Khusus materi yang memerlukan peragaan atau percobaan contohnya Gussen )
22. EXPLISIT INSTRUCTION
Pengajaran pribadi ( Rosenshina and Stevens 1986 )
23. COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC)
Kooperative membaca dan menulis (Steven and Slavin 1995)
24. INSIDE-OUTSIDE-CIRCLE (LINGKARAN KECIL-LINGKARAN BESAR)
oleh Spencer Kagan
25. COOPERATIVE LEARNING (TEBAK KATA)
26. WORD SQUARE
27. SCRAMBLE
28. TAKE AND GIVE
29. CONSEPT SENTENCES
30. COMPLETTE SENTENCE
31. TIME TOKEN AREND 1998
32. PAIR CECKS SPENCER KAGEN 1993
33. ROUND CLUB (KELILING KELOMPOK)
34. TARI BAMBU
35. DUA TINGGAL DUA TAMU (TWO STRAY TWO STRAY)
(SPENCER KAGAN 1992)
36. STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK (SAS)
37. PEMBELAJARAN OTENTIK (OUTENTIC LEARNING)
38. NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)
39. INQUIRY
40. MODEL PEMBELAJARAN TERPADU
41. BERBASIS PROYEK DAN TUGAS
42. PEMBELAJARAN BERBASIS JASA DAN LAYANAN (SERVICE LEARNING)

1. MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE
Pengertian
Model Pembelajaran Example Non Example atau juga biasa di sebut example and non-example merupakan model pembelajaran yang memakai gambar sebagai media pembelajaran.  Metode Example non Example yakni metode yang memakai media gambar dalam penyampaian materi pembelajaran yang bertujuan mendorong siswa untuk berguru berfikir kritis dengan jalan memecahkan permasalahan-permasalahan yang terkandung dalam contoh-contoh gambar yang disajikan.
Kelebihan dan Kekurangan.
Menurut Buehl (1996) laba dari metode Example non Example antara lain:
1. Siswa berangkat dari satu definisi yang selanjutnya digunakan untuk memperluas pemahaman konsepnya dengan lebih mendalam dan lebih komplek.
2. Siswa terlibat dalam satu proses discovery (penemuan), yang mendorong mereka untuk membangun konsep secara progresif melalui pengalaman dari Example non Example
3. Siswa diberi sesuatu yang berlawanan untuk mengeksplorasi karakteristik dari suatu konsep dengan mempertimbangkan belahan non example yang dimungkinkan masih terdapat beberapa belahan yang merupakan suatu karakter dari konsep yang telah dipaparkan pada belahan example.
Kebaikan:
1. Siswa lebih kritis dalam menganalisa gambar.
2. Siswa mengetahui aplikasi dari materi berupa rujukan gambar.
3. Siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya.
Kekurangan:
1. Tidak semua materi sanggup disajikan dalam bentuk gambar.
2. Memakan waktu yang lama.

2. MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE
Salah satu model yang ketika ini terkenal dalam pembelajaran yakni Model Pembelajaran Picture and Picture ini merupakan salah satu bentuk model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok. Pembelajaran kooperatif yakni pembelajaran yang secara sadar dan sistematis mengembangkan interaksi yang saling asah, silih asih, dan silih asuh. Model pembelajaran Picture and Picture yakni suatu metode berguru yang memakai gambar dan dipasangkan / diurutkan menjadi urutan logis.
Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran Picture and Picture:
Kelebihan:
1. Guru lebih mengetahui kemampuan masing-masing siswa.
2. Melatih berpikir logis dan sistematis.
3. Membantu siswa berguru berpikir berdasarkan sudut pandang suatu subjek bahasan dengan menawarkan kebebasan siswa dalam praktik berpikir,
4. Mengembangkan motivasi untuk berguru yang lebih baik.
5. Siswa dilibatkan daiam perencanaan dan pengelolaan kelas
Kekurangan:
1. Memakan banyak waktu
2. Banyak siswa yang pasif.
3. Guru khawatir bahwa akan terjadi kekacauan dikelas.
4. Banyak siswa tidak bahagia apabila disuruh bekerja sama dengan yang lain
5. Dibutuhkan dukungan fasilitas, alat dan biaya yang cukup memadai

3. MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT, Pembelajaran kooperatif merupakan taktik pembelajaran yang mengutamakan adanya kerjasama antar siswa dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran. Para siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil dan diarahkan untuk mempelajari materi pelajaran yang telah ditentukan. Tujuan dibentuknya kelompok kooperatif yakni untuk menawarkan kesempatan kepada siswa biar sanggup terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan dalam kegiatan-kegiatan belajar. Dalam hal ini sebagian besar aktifitas pembelajaran berpusat pada siswa, yakni mempelajari materi pelajaran serta berdiskusi untuk memecahkan masalah
Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran Numbered Heads Together yakni sebagai berikut :
Kelebihan:
– Setiap siswa menjadi siap semua
– Dapat melaksanakan diskusi dengan sungguh-sungguh.
– Siswa yang pandai sanggup mengajari siswa yang kurang pandai.
Kelemahan:
– Tidak terlalu cocok untuk jumlah siswa yang banyak lantaran membutuhkan waktu yang lama..
– Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru



4. Metode Belajar Cooperative script

Skrip kooperatif yakni metode berguru dimana siswa bekerja berpasangan dan secara verbal mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang dipelajari.
Kelebihan:
Melatih pendengaran, ketelitian / kecermatan.
Setiap siswa menerima peran.
Melatih mengungkapkan kesalahan orang lain dengan lisan.
Kekurangan:
Hanya digunakan untuk mata pelajaran tertentu
Hanya dilakukan dua orang (tidak melibatkan seluruh kelas sehingga koreksi hanya sebatas pada dua orang tersebut).

5. Model pembelajaran Kepala bernomor struktur
Pengertian
Untuk mengembangkan potensi to live together salah satunya melalui model pembelajaran kooperatif. Aktivitas pembelajaran kooperatif menekankan pada kesadaran siswa perlu berguru untuk mengaplikasikan pengetahuan, konsep, keterampilan kepada siswa yang membutuhkan atau anggota lain dalam kelompoknya, sehingga berguru kooperatif sanggup saling menguntungkan antara siswa yang berprestasi rendah dan siswa yang berprestasi tinggi.
Kelebihan dan kekurangan
1) Kelebihan
a. Dapat meningkatkan prestasi berguru siswa.
b. Mampu memperdalam pamahaman siswa.
c. Melatih tanggung jawab siswa.
d. Menyenangkan siswa dalam belajar.
e. Mengembangkan rasa ingin tahu siswa.
f. Meningkatkan rasa percaya diri siwa.
g. Mengembangkan rasa saling mempunyai dan kerjasama.
h. Setiap siswa termotivasi untuk menguasai materi.
i. Menghilangkan kesenjangan antara yang pandai dengan tidak pintar.
j. Tercipta suasana bangga dalam belajar. Dengan demikian meskipun ketika pelajaran menempati jam terakhir pun,siswa tetap antusias belajar.
2) Kelemahan
a. Ada siswa yang takut diintimidasi bila Memberi nilai buruk kepada anggotanya (bila kenyataannya siswa lain kurang bisa menguasai materi)
b. Ada siswa yang mengambil jalan pintas dengan meminta tolong pada temannya untuk mencarikan jawabnya.Solusinya mengurangi poin pada siswa yang membantu dan dibantu .
c. Apabila pada satu nomer kurang maximal mengerjakan tugasnya, tentu saja mempengaruhi pekerjaan pemilik kiprah lain pada nomer selanjutnya.

6. Model Pembelajaran STUDENT TEAMS- ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)
PENGERTIAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE STAD
1.      Menurut wina (2008:242) menjelaskan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran memakai sistem pengelompokkan atau tim kecil,yaitu antara 4-5 orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik,jenis kelamin,ras atau suku yang berbeda (heterogen)
2.      Johnson (dalam Etin Solihatin,2005 :4 ) menyatakan bahwa :pembelajaran kooperatif yakni pemanfaatan kelompok kecil dalam pembelajaran yang memungkinkan siswa bekerja sama.
Kelebihan dan Kekurangan pembelajaran Tipe STAD
A)    Kelebihan model pembelajaran Kooperatif STAD
Menurut Davidson (dalam Nurasma,2006:26) :
a)      Meningkatkan kecakapan individu
b)      Meningkatkan kecakapan kelompok
c)      Meningkatkan komitmen
d)     Menghilangkan prasangka buruk terhadap sahabat sebaya
e)      Tidak bersifat kompetitif
f)       Tidak mempunyai rasa dendam
B)    Kekurangan model pembelajaran kooperatif STAD
a)      Menurut Slavin (dalam Nurasma 2006:2007 )yaitu:
b)      Konstribusi dari siswa berprestasi rendah menjadi kurang
c)      Siswa berprestasi tinggi akan mengarah pada kekecewaan lantaran kiprah anggota yang pandai lebih dominan.


7. Model Pembelajaran Jigsaw
Pengertian
Jigsaw yakni tipe pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh Elliot Aronson’s. Model pembelajaran ini didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap menawarkan dan mengajarkan materi tersebut kepada kelompoknya.Pada  model pembelajaran jigsaw  ini keaktifan siswa (student centered)  sangan dibutuhkan, dengan dibentuknya kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan 3-5 orang yang terdiri dari kelompok asal dan kelompok ahli.
Kelebihan
Bila dibandingkan dengan metode pembelajaran tradisional, model pembelajaran Jigsaw mempunyai beberapa kelebihan yaitu:
1. Mempermudah pekerjaan guru dalam mengajar,karena sudah ada kelompok hebat yang bertugas menjelaskan materi kepada rekan-rekannya
2. Pemerataan penguasaan materi sanggup dicapai dalam waktu yang lebih singkat
3. Metode pembelajaran ini sanggup melatih siswa untuk lebih aktif dalam berbicara dan berpendapat.
Kelemahan
Dalam penerapannya sering dijumpai beberapa permasalahan yaitu :
1. Siswa yang aktif akan lebih mendominasi diskusi, dan cenderung mengontrol jalannya diskusi. Untuk mengantisipasi masalah ini guru harus benar-benar memperhatikan jalannya diskusi. Guru harus menekankan biar para anggota kelompok menyimak terlebih dahulu klarifikasi dari tenaga ahli. Kemudian gres mengajukan pertanyaan apabila tidak mengerti.
2. Siswa yang mempunyai kemampuan membaca dan berfpikir rendah akan mengalami kesulitan untuk menjelaskan materi apabila ditunjuk sebagai tenaga ahli. Untuk mengantisipasi hal ini guru harus menentukan tenaga hebat secara tepat, kemudian memonitor kinerja mereka dalam menjelaskan materi, biar materi sanggup tersampaikan secara akurat.
3. Siswa yang cerdas cenderung merasa bosan.
Untuk mengantisipasi hal ini guru harus pandai membuat suasana kelas yang menggairahkan biar siswa yang cerdas tertantang untuk mengikuti jalannya diskusi.
4. Siswa yang tidak terbiasa berkompetisi akan kesulitan untuk mengikuti proses pembelajaran.




8. MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED INTRODUCTION)
A. Pengertian Metode Pembelajaran Berbasis Masalah
Menurut Suherman (2003: 7)
Model pembelajaran dimaksudkan sebagai pola interaksi siswa dengan guru di dalam kelas yang menyangkut strategi, pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan berguru mengajar di kelas.
Gijselaers ( 1996)
Pembelajaran berbasis masalah diturunkan dari teori bahwa berguru yakni proses dimana pembelajar secara aktif mengkontruksi pengetahuan.
Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembelajaran Berbasis Masalah dalam Pemanfaatannya
Kelebihan Pembelajaran Berbasis Masalah dalam pemanfaatannya yakni sebagai berikut.
1. Mengembangkan pemikiran kritis dan keterampilan kreatif
2. Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah
3. Meningkatkan motivasi siswa dalam belajar
4. Membantu siswa berguru untuk mentransfer pengetahuan dengan situasi baru
5. Dapat mendorong siswa/mahasiswa mempunyai inisiatif untuk berguru secara mandiri
6. Mendorong kreativitas siswa dalam pengungkapan penyelidikan masalah yang telah ia lakukan
7. Dengan PBM akan terjadi pembelajaran bermakna.
8. Dalam situasi PBM, siswa/mahasiswa mengintegrasikan pengetahuan dan ketrampilan secara simultan dan mengaplikasikannya dalam konteks yang relevan.
9. PBM sanggup meningkatkan kemampuan berpikir kritis, menumbuhkan inisiatif siswa/mahasiswa dalam bekerja, motivasi internal untuk belajar, dan sanggup mengembangkan korelasi interpersonal dalam bekerja kelompok.
Kekurangan Pembelajaran Berbasis Masalah dalam pemanfaatannya yakni sebagai berikut.
1. Kurang terbiasanya peserta didik dan pengajar dengan metode ini. Peserta didik dan pengajar masih terbawa kebiasaan metode konvensional, pemberian materi terjadi secara satu arah.
2. Kurangnya waktu pembelajaran. Proses PBM terkadang membutuhkan waktu yang lebih banyak. Peserta didik terkadang memerlukan waktu untuk menghadapi problem yang diberikan. Sementara, waktu pelaksanaan PBM harus diubahsuaikan dengan beban kurikulum.
3. Menurut Fincham et al. (1997), “PBL tidak menghadirkan kurikulum gres tetapi lebih pada kurikulum yang sama melalui metode pengajaran yang berbeda,” (hal. 419).
4. Siswa tidak sanggup benar-benar tahu apa yang mungkin penting bagi mereka untuk belajar, terutama di tempat yang mereka tidak mempunyai pengalaman sebelumnya.
5. Seorang guru mengadopsi pendekatan PBL mungkin tidak sanggup untuk menutup sebagai materi sebanyak kursus kuliah berbasis konvensional. PBL bisa sangat menantang untuk melaksanakan, lantaran membutuhkan banyak perencanaan dan kerja keras bagi guru. Ini bisa sulit pada awalnya bagi guru untuk “melepaskan kontrol” dan menjadi fasilitator, mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan yang tepat daripada menyerahkan mereka solusi

10. MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING
Pengertian
Mind mapping merupakan cara untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambilnya kembali ke luar otak. Bentuk mind mapping mirip peta sebuah jalan di kota yang mempunyai banyak cabang. Seperti halnya peta jalan kita bisa membuat pandangan secara menyeluruh perihal pokok masalah dalam suatu area yang sangat luas. Dengan sebuah peta kita bisa merencanakan sebuah rute yang tercepat dan tepat dan mengetahui kemana kita akan pergi dan dimana kita berada.
Kelebihan dan Kekurangan mind mapping
Ada beberapa kelebihan ketika memakai teknik mind mapping ini, yaitu :
a.       Cara ini cepat
b.      Teknik sanggup digunakan untuk mengorganisasikan ide-ide yang muncul dikepala anda
c.       Proses mengganbar diagram bisa memunculkan ide-ide yang lain.
d.      Diagram yang sudah terbentuk bisa menjadi panduan untuk menulis.
Kekurangan model pembelajaran mind mapping:
a.       Hanya siswa yang aktif yang terlibat
b.      Tidak sepenuhnya murid yang belajar
c.       Jumlah detail informasi tidak sanggup dimasukkan

11. METODE MAKE A MATCH
PENGERTIAN
Pembelajaran terpusat pada guru hingga ketika ini masih menemukan beberapa kelemahan. Kelemahan tersebut sanggup dilihat pada ketika berlangsungnya proses pembelajaran di kelas, interaksi aktif antara siswa dengan guru atau siswa dengan siswa jarang terjadi. Siswa kurang terampil menjawab pertanyaan atau bertanya perihal konsep yang diajarkan. Siswa kurang bisa bekerja dalam kelompok diskusi dan pemecahan masalah yang diberikan. Mereka cenderung berguru sendiri-sendiri. Pengetahuan yang didapat bukan dibangun sendiri secara sedikit demi sedikit oleh siswa atas dasar pemahaman sendiri. Karena siswa jarang menemukan tanggapan atas permasalahan atau konsep yang dipelajari.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
Pembelajaran kooperatif metode make a match menawarkan manfaat bagi siswa, di antaranya sebagai berikut:
1. Mampu membuat suasana berguru aktif dan menyenangkan
2. Materi pembelajaran yang disampaikan lebih menarik perhatian siswa
3. Mampu meningkatkan hasil berguru siswa mencapai taraf ketuntasan berguru secara klasikal 87,50% .
4. Suasana kegembiraan akan tumbuh dalam proses pembelajaran (Let them move)
5. Kerjasama antar sesama siswa terwujud dengan dinamis.
6. Munculnya dinamika tolong-menolong yang merata di seluruh siswa.
Tak ada gading yang tak retak , begitu pula pada metode ini. Di samping manfaat yang dirasakan oleh siswa, pembelajaran kooperatif metode make a match berdasarkan temuan di lapangan mempunyai sedikit kelemahan yaitu:
1. Diperlukan bimbingan dari guru untuk melaksanakan kegiatan
2. Waktu yang tersedia perlu dibatasi jangan hingga siswa terlalu banyak bermain-main dalam proses pembelajaran.
3. Guru perlu persiapan materi dan alat yang memadai.
4. Pada kelas yang gemuk (<30 siswa/kelas) bila kurang bijaksana maka yang muncul yakni suasana mirip pasar dengan keramaian yang tidak terkendali. Tentu saja kondisi ini akan mengganggu ketenangan berguru kelas di kiri kanannya. Apalagi bila gedung kelas tidak kedap suara. Tetapi hal ini bisa diantisipasi dengan menyepakati beberapa komitmen ketertiban dengan siswa sebelum ‘pertunjukan’ dimulai. Pada dasarnya menendalikan kelas itu tergantung bagaimana kita memotivasinya pada langkah pembukaan.

12. Model Pembelajaran Tipe Think Pair Share (TPS)
Pengertian
Strategi think pair share ini berkembang dari penelitian berguru kooperatif dan waktu tunggu. Pertama kali dikembangkan oleh Frang Lyman dan Koleganya di universitas Maryland sesuai yang dikutip Arends (1997),menyatakan bahwa think pair share merupakan suatu cara yang efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas. Dengan perkiraan bahwa semua resitasi atau diskusi membutuhkan pengaturan untuk mengendalikan kelas secara keseluruhan, dan mekanisme yang digunakan dalam think pair share sanggup memberi siswa lebih banyak waktu berpikir, untuk merespon dan saling membantu. Guru memperkirakan hanya melengkapi penyajian singkat atau siswa membaca tugas, atau situasi yang menjadi tanda tanya . Sekarang guru menginginkan siswa mempertimbangkan lebih banyak apa yang telah dijelaskan dan dialami .Guru menentukan memakai think-pair-share untuk membandingkan tanya jawab kelompok keseluruhan.
Kelebihan TPS (Think-Pair-Share)
1.      Memberi siswa waktu lebih banyak untuk berfikir, menjawab, dan saling membantu satu sama lain.
2.      Meningkatkan partisipasi akan cocok untuk kiprah sederhana.
3.      Lebih banyak kesempatan untuk konstribusi masing-masing anggota kelompok.
4.      Interaksi lebih mudah.
5.       Lebih gampang dan cepat membentuk kelompoknya.
6.      Seorang siswa juga sanggup berguru dari siswa lain serta saling memberikan idenya untuk didiskusikan sebelum disampaikan di depan kelas.
7.      Dapat memperbaiki rasa percaya diri dan semua siswa diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam kelas.
8.      Siswa sanggup mengembangkan keterampilan berfikir dan menjawab dalam komunikasi antara satu dengan yang lain, serta bekerja saling membantu dalam kelompok kecil.
9.      Siswa secara pribadi sanggup memecahkan masalah, memahami suatu materi secara berkelompok dan saling membantu antara satu dengan yang lainnya, membuat kesimpulan (diskusi) serta mempresentasikan di depan kelas sebagai salah satu langkah penilaian terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
10.  Memungkinkan siswa untuk merumuskan dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai materi yang diajarkan lantaran secara tidak pribadi memperoleh rujukan pertanyaan yang diajukan oleh guru, serta memperoleh kesempatan untuk memikirkan materi yang diajarkan.
11.  Siswa akan terlatih menerapkan konsep lantaran bertukar pendapat dan pemikiran dengan temannya untuk mendapatkan kesepakatan dalam memecahkan masalah.
12.  Siswa lebih aktif dalam pembelajaran lantaran menuntaskan tugasnya dalam kelompok, dimana tiap kelompok hanya terdiri dari 2 orang.
13.  Siswa memperoleh kesempatan untuk mempersentasikan hasil diskusinya dengan seluruh siswa sehingga inspirasi yang ada menyebar.
14.  Memungkinkan guru untuk lebih banyak memantau siswa dalam proses pembelajaran.
15.  Meningkatkan pencurahan waktu pada tugas. Penggunaan metode pembelajaran TPS menuntut siswa memakai waktunya untuk mengerjakan tugas-tugas atau permasalahan yang diberikan oleh guru di awal pertemuan sehingga dibutuhkan siswa bisa memahami materi dengan baik sebelum guru menyampaikannya pada pertemuan selanjutnya.
16.  Memperbaiki kehadiran. Tugas yang diberikan oleh guru pada setiap pertemuan selain untuk melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran juga dimaksudkan biar siswa sanggup selalu berusaha hadir pada setiap pertemuan. Sebab bagi siswa yang sekali tidak hadir maka siswa tersebut tidak mengerjakan kiprah dan hal ini akan mempengaruhi hasil berguru mereka.
17.  Angka putus sekolah berkurang. Model pembelajaran TPS dibutuhkan sanggup memotivasi siswa dalam pembelajaran sehingga hasil berguru siswa sanggup lebih baik daripada pembelajaran dengan model konvensional.
18.  Sikap apatis berkurang. Sebelum pembelajaran dimulai, kencenderungan siswa merasa malas lantaran proses berguru di kelas hanya mendengarkan apa yang disampaikan guru dan menjawab semua yang ditanyakan oleh guru. Dengan melibatkan siswa secara aktif dalam proses berguru mengajar, metode pembelajaran TPS akan lebih menarik dan tidak monoton dibandingkan metode konvensional.
19.  Penerimaan terhadap individu lebih besar. Dalam model pembelajaran konvensional, siswa yang aktif di dalam kelas hanyalah siswa tertentu yang benar-benar rajin dan cepat dalam mendapatkan materi yang disampaikan oleh guru sedangkan siswa lain hanyalah “pendengar” materi yang disampaikan oleh guru. Dengan pembelajaran TPS hal ini sanggup diminimalisir alasannya yakni semua siswa akan terlibat dengan permasalahan yang diberikan oleh guru.
20.  Hasil berguru lebih mendalam. Parameter dalam PBM yakni hasil berguru yang diraih oleh siswa. Dengan pembelajaran TPS perkembangan hasil berguru siswa sanggup diidentifikasi secara bertahap. Sehingga pada selesai pembelajaran hasil yang diperoleh siswa sanggup lebih optimal.
21.  Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi. Sistem kerjasama yang diterapkan dalam model pembelajaran TPS menuntut siswa untuk sanggup bekerja sama dalam tim, sehingga siswa dituntut untuk sanggup berguru berempati, mendapatkan pendapat orang lain atau mengakui secara sportif bila pendapatnya tidak diterima.
Kelemahan TPS (Think-Pair-Share)
1.      Membutuhkan koordinasi secara bersamaan dari aneka macam aktivitas.
2.      Membutuhkan perhatian khusus dalam penggunaan ruangan kelas.
3.      Peralihan dari seluruh kelas ke kelompok kecil sanggup menyita waktu pengajaran yang berharga. Untuk itu guru harus sanggup membuat perencanaan yang seksama sehingga sanggup meminimalkan jumlah waktu yang terbuang.
4.      Banyak kelompok yang melapor dan perlu dimonitor.
5.      Lebih sedikit inspirasi yang muncul.
6.      Jika ada perselisihan,tidak ada penengah.
7.      Menggantungkan pada pasangan.
8.      Jumlah siswa yang ganjil berdampak pada ketika pembentukan kelompok, lantaran ada satu siswa tidak mempunyai pasangan.
9.      Ketidaksesuaian antara waktu yang direncanakan dengan pelaksanaannya.
10.  Metode pembelajaran Think-Pair-Share belum banyak diterapkan di sekolah.
11.  Sangat memerlukan kemampuan dan ketrampilan guru, waktu pembelajaran berlangsung guru melaksanakan intervensi secara maksimal.
12.  Menyusun materi asuh setiap pertemuan dengan tingkat kesulitan yang sesuai dengan taraf berfikir anak
13.  Mengubah kebiasaan siswa berguru dari yang dengan cara mendengarkan ceramah diganti dengan berguru berfikir memecahkan masalah secara kelompok, hal ini merupakan kesulitan sendiri bagi siswa.
14.  Sangat sulit diterapkan di sekolah yang rata-rata kemampuan siswanya rendah dan waktu yang terbatas.
15.  Jumlah kelompok yang terbentuk banyak.
16.  Sejumlah siswa bingung, sebagian kehilangan rasa percaya diri, saling mengganggu antar siswa lantaran siswa gres tahu metode TPS.


13. MODEL PEMBELAJARAN DEBAT
PENGERTIAN DEBAT
Debat yakni kegiatan berkelahi argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik secara perorangan maupun kelompok, dalam mendiskusikan dan menetapkan masalah dan perbedaan. Secara formal, debat banyak dilakukan dalam institusi legislatif mirip parlemen, terutama di negara-negara yang memakai sistem oposisi. Dalam hal ini, debat dilakukan menuruti aturan-aturan yang terang dan hasil dari debat sanggup dihasilkan melalui voting atau keputusan juri.
KELEBIHAN MODEL PEMBELAJARAN DEBAT
1. Memantapkan pemahaman konsep siswa terhadap materi pelajaran yang telah diberikan.
2. Melatih siswa untuk bersikap kritis terhadap semua teori yang telah diberikan.
3. Melatih siswa untuk berani mengemukakan pendapat.
KEKURANGAN MODEL PEMBELAJARAN DEBAT
1. Ketika memberikan pendapat saling berebut
2. Saling berkelahi argument yang tak kunjung selesai bila guru tidak menengahi
3. Siswa yang pandai berargumen akan slalu aktif tapi yang bodoh berargumen hanya membisu dan pasif.

14. MODEL PEMBELAJARAN ARTIKULASI
Pengertian Model Pembelajaran Artikulasi
Model pembelajaran Artikulasi merupakan model yang prosesnya mirip pesan berantai, artinya apa yang telah diberikan Guru, seorang siswa wajib meneruskan menjelaskannya pada siswa lain (pasangan kelompoknya). Di sinilah keunikan model pembelajaran ini. Siswa dituntut untuk bisa berperan sebagai ‘penerima pesan’ sekaligus berperan sebagai ‘penyampai pesan.’
Kelemahan dan kelebihan dari pembelajaran artikulasi ini antara lain:
A. Kelemahannya:
a. Untuk mata pelajaran tertentu
b. Waktu yang dibutuhkan banyak
c. Materi yang didapat sedikit
d. Banyak kelompok yang melapor dan perlu dimonitor
e. Lebih sedikit inspirasi yang muncul
f. Jika ada perselisihan tidak ada penengah
B. Kelebihannya:
a. Semua siswa terlibat (mendapat peran)
b. Melatih kesiapan siswa
c. Melatih daya serap pemahaman dari orang lain
d. Cocok untuk kiprah sederhana
e. Interaksi lebih mudah
f. Lebih gampang dan cepat membentuknya
g. Meningkatkan partisipasi anak

15. Model Pembelajaran Role Playing
Metode Role Playing yakni suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan siswa dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati. Permainan ini pada umumnya dilakukan lebih dari satu orang, hal itu bergantung kepada apa yang diperankan.
Kelebihan Metode Role Playing
Kelebihan metode Role Playing melibatkan seluruh siswa berpartisipasi, mempunyai kesempatan untuk memajukan kemampuannya dalam bekerja sama. Siswa juga sanggup berguru memakai bahasa dengan baik dan benar. Selain itu, kelebihan metode ini adalah, sebagai berikut:
1) Siswa bebas mengambil keputusan dan berekspresi secara utuh.
2) Permainan merupakan penemuan yang gampang dan sanggup digunakan dalam situasi dan waktu yang berbeda.
3) Guru sanggup mengevaluasi pengalaman siswa melalui pengamatan pada waktu melaksanakan permainan.
4) Dapat berkesan dengan besar lengan berkuasa dan tahan usang dalam ingatan siswa. Disamping merupakan pengaman yang menyenangkan yang saling untuk dilupakan
5) Sangat menarik bagi siswa, sehingga memungkinkan kelas menjadi dinamis dan penuh antusias
6) Membangkitkan gairah dan semangat optimisme dalam diri siswa serta menumbuhkan rasa kebersamaan dan kesetiakawanan sosial yang tinggi
7) Dapat menghayati kejadian yang berlangsung dengan mudah, dan sanggup memetik butir-butir pesan yang tersirat yang terkandung di dalamnya dengan penghayatan siswa sendiri
8) Dimungkinkan sanggup meningkatkan kemampuan profesional siswa, dan sanggup menumbuhkan / membuka kesempatan bagi lapangan kerja
Kelemahan Metode Role Playing
Hakekatnya sebuah ilmu yang tercipca oleh insan tidak ada yang sempurna,semua ilmu ada kelebihan dan kekurangan.Jika kita melihat metode Role Playing dalam dalam cakupan cara dalam prooses mengajar dan berguru dalam lingkup pendidikan tentunya selain kelebihan terdapat kelemahan.
Kelemahan metode role palying antara lain:
1. Metode bermain peranan memelrukan waktu yang relatif panjang/banyak
2. Memerlukan kreativitas dan daya kreasi yang tinggi dari pihak guru maupun murid. Dan ini tidak semua guru memilikinya
3. Kebanyakan siswa yang ditunjuk sebagai pemain film merasa aib untuk memerlukan suatu adegan tertentu
4. Apabila pelaksanaan sosiodrama dan bermain pemain film mengalami kegagalan, bukan saja sanggup memberi kesan kurang baik, tetapi sekaligus berarti tujuan pengajaran tidak tercapai
5. Tidak semua materi pelajaran sanggup disajikan melalui metode ini
Sumber: : https://raksekolah.blogspot.com/search?q=model-pembelajaran-role-playing#ixzz2uZYxvua6
16. MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION
Group Investigation merupakan  salah satu bentuk model pembelajaran kooperatif  yang menekankan pada partisipasi dan acara siswa untuk mencari sendiri materi (informasi) pelajaran yang akan dipelajari melalui bahan-bahan yang tersedia, contohnya dari buku pelajaran atau siswa sanggup mencari melalui internet.  Siswa dilibatkan semenjak perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi. Tipe ini menuntut para siswa untuk mempunyai kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam keterampilan proses kelompok. Model Group Investigation sanggup melatih siswa untuk menumbuhkan kemampuan berfikir mandiri. Keterlibatan siswa secara aktif sanggup terlihat mulai dari tahap pertama hingga tahap selesai pembelajaran.
Kelebihan dan Kelemahan Model Group Investigation
Di dalam pemanfaatannya atau penggunaannya model pembelajaran group investigation juga mempunyai kelemahan dan kelebihan, yakni sebagai berikut:
Kelebihan pembelajaran model group investigation:
Pembelajaran dengan kooperatif model Group Investigation mempunyai dampak positif dalam meningkatkan prestasi berguru siswa.
Penerapan metode pembelajaran kooperatif model Group Investigation mempunyai dampak positif, yaitu sanggup meningkatkan motivasi berguru siswa.
Pembelajaran yang dilakukan membuat suasana saling berafiliasi dan berinteraksi antar siswa dalam kelompok tanpa memandang latar belakang.
Model pembelajaran group investigation melatih siswa untuk mempunyai kemampuan yang baik dalam berkomunikasi dan mengemukakan pendapatnya.
Memotivasi dan mendorong siswa biar aktif dalam proses berguru mulai dari tahap pertama hingga tahap selesai pembelajaran.
Kelemahan pembelajaran dengan model group investigation:
Model pembelajaran group investigation merupakan model pembelajaran yang kompleks dan sulit untuk dilaksanakan dalam pembelajaran kooperatif. Kemudian pembelajaran dengan memakai model pembelajaran group investigation juga membutuhkan waktu yang lama.

17. Model Pembelajaran Bertukar Pasangan
Pengertian
Model pembelajaran Bertukar Pasangan termasuk pembelajaran dengan tingkat mobilitas cukup tinggi, di mana siswa akan bertukar pasangan dengan pasangan lainnya dan nantinya harus kembali ke pasangan semula/pertamanya.
Dan model pembelajaran bertukar pasangan ini merupakan salah satu pembelajaran kooperatif yaitu pembelajaran yang dikembangkan dari teori kontruktivisme lantaran mengembangkan struktur kognitif untuk membangun pengetahuan sendiri melalui berpikir rasional (Rustaman et al., 2003: 206).
Keunggulan dan Kelemahannya
Keunggulan :
1. Setiap siswa termotivasi untuk menguasai materi.
2. Menghilangkan kesenjangan antara yang pandai dengan tidak pintar.
3. Mendorong siswa tampil prima lantaran membawa nama baik kelompok lamanya
4. Tercipta suasana bangga dalam belajar. Dengan demikian meskipun ketika pelajaran menempati jam terakhir pun,siswa tetap antusias belajar.
Kelemahan :
1. Ada siswa yang takut diintimidasi bila memberi nilai buruk kepada anggotanya (bila kenyataannya siswa lain kurang kurang bisa menguasai materi)
Solusinya , lembar penilaian tidak diberi nama si penilai.
2. Ada siswa yang mengambil jalan pintas ,dengan meminta tolong pada temannya untuk mencarikan jawabnya.
Solusinya mengurangi poin pada siswa yang membantu dan dibantu.

18. MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING
Pengertian model pembelajaran snowball throwing
Model Snowball Throwing merupakan salah satu model pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan pendekatan kontekstual (CTL). Snowball Throwing yang berdasarkan asal katanya berarti ‘bola salju bergulir’ sanggup diartikan sebagai model pembelajaran dengan memakai bola pertanyaan dari kertas yang digulung lingkaran berbentuk bola kemudian dilemparkan secara bergiliran di antara sesama anggota kelompok. Dilihat dari pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran siswa Pkn, model Snowball Throwing ini memadukan pendekatan komunikatif, integratif, dan keterampilan proses.
Kelebihan:
1. Melatih kesiapan siswa.
2. Saling menawarkan pengetahuan.
Kekurangan:
1. Penngetahuan tidak luas hanya berkutat pada pengetahuan sekitar siswa.
2. Tidak efektif.

19. Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining
Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining merupakan model pembelajaran dimana siswa/peserta didik berguru mempresentasikan ide/pendapat pada rekan peserta didik lainnya. Model pembelajaran ini efektif untuk melatih siswa berbicara untuk memberikan ide/gagasan atau pendapatnya sendiri.

Kelebihan Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining
siswa diajak untuk sanggup menunjukan kepada siswa lain, sanggup mengeluarkan ide-ide yang ada dipikirannya sehingga lebih sanggup memahami materi tersebut.
Kekurangan Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining:
1. Adanya pendapat yang sama sehingga hanya sebagian saja yang tampil.
2. Banyak siswa yang kurang aktif

20. MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY
Pengertian
Model pembelajaran Course Review Horay merupakan model pembelajaran yang sanggup membuat suasana kelas menjadi meriah dan menyenangkan lantaran setiap siswa yang sanggup menjawab benar maka siswa tersebut diwajibkan berteriak’hore!’ atau yel-yel lainnya yang disukai.
Kelebihan Model Pembelajaran Corse Review Horay
a. Pembelajarannya menarik dan mendorong siswa untuk sanggup terjun kedalamnya.
b. Pembelajarannya tidak monoton lantaran diselingi sedikit hiburan sehingga suasana tidak menegangkan.
c. Siswa lebih semangat berguru lantaran suasana pembelajaran berlangsung menyenangkan
d. Melatih kerjasama
Kelemahan Model Pembelajaran Course Review Horay
a. Siswa aktif dan pasif nilainya disamakan
b. Adanya peluang untuk curang

21. Model Pembelajaran Talking Stick
Talking Stick (tongkat berbicara) yakni metode yang pada mulanya digunakan oleh penduduk orisinil Amerika untuk mengajak semua orang berbicara atau memberikan pendapat dalam suatu lembaga (pertemuan antarsuku),
Talking stick termasuk salah satu model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran ini dilakukan dengan santunan tongkat, siapa yang memegang tongkat wajib menjawab pertanyaan dari guru sesudah siswa mempelajari materi pokoknya. Pembelajaran Talking Stick sangat cocok diterapkan bagi siswa SD, SMP, dan SMA/SMK. Selain untuk melatih berbicara, pembelajaran ini akan membuat suasana yang menyenangkan dan membuat siswa aktif.
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan:
1. Menguji kesiapan siswa.
2. Melatih membaca dan memahami dengan cepat.
3. Agar lebih ulet berguru (belajar dahulu).
Kekurangan:
Membuat siswa gelisah, gundah gulana dan lain2 (becanda).
22. METODE DEMONSTRASI DAN EKSPERIMEN
Yang di maksud dengan Metode Demonstrasi dan Eksperimen ialah suatu upaya atau praktek dengan memakai peragaan yang di tujukan pada siswa yang tujuannya ialah biar supaya semua sisiwa lebih gampang dalam memahami dan mempraktekan dari apa yang telah di perolehnya dan sanggup mengatasi suatu permasalah apabila terdapat perbedaan .
Kelebihan metode demonstran adalah:
• Perhatian anak didik sanggup di pusatkan, dan titik berat yang di anggap penting oleh guru sanggup di amati
• Perhatian anak didik akan lebih terpusat pada apa yang di Demonstrasikan, jadi proses anak didik akan lebih terarah dan akan mengurangi perhatian anak didik kepada masalah lain
• Dapat merangsang siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti proses belajar
• Dapat menambah pengalaman anak didik
• Bisa membantu siswa ingat lebih usang perihal materi yang di sampaikan
• Dapat mengurangi kesalah pahaman karna pengajaran lebih terang dan kongkrit
• Dapat menjawab semua masalah yang timbul di dalam pikiran setiap siswa karna ikut serta
Dari segi kelemahan atau metode demonstran adalah:
• Memerlukan waktu yang cukup banyak
• Apabila terjadi kekurangan media, metode demonstrasi menjadi kurang efesien
• Memerlukan biaya yang cukup mahal, terutama untuk membeli bahan-bahannya
• Memerlukan tenaga yang tidak sedikit
• Apabila siswa tidak aktif maka metode demonstran menjadi tidak efektif.
23. Model pembelajaran Explicit instruction
Pengertian
Model Direct Intruction merupakan suatu pendekatan mengajar yang sanggup membantu siswa dalam mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh informasi yang sanggup diajarkan selangkah demi selangkah. Pendekatan mengajar ini sering disebut Model Pengajaran Langsung (Kardi dan Nur,2000a :2). Arends (2001:264) juga menyampaikan hal yang sama yaitu :”A teaching model that is aimed at helping student learn basic skills and knowledge that can be taught in a step-by-step fashion. For our purposes here, the model is labeled the direct instruction model”. Apabila guru memakai model pengajaran pribadi ini, guru mempunyai tanggung jawab untuk mengudentifikasi tujuan pembelajaran dan tanggung jawab yang besar terhadap penstrukturan isi/materi atau keterampilan, menjelaskan kepada siswa, pemodelan/mendemonstrasikan yang dikombinasikan dengan latihan, menawarkan kesempatan pada siswa untuk berlatih menerapkan konsep atau keterampilan yang telah dipelajari serta menawarkan umpan balik.
D. Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan:
1. Siswa benar-benar sanggup menguasai pengetahuannya.
2. Semua siswa aktif / terlibat dalam pembelajaran.
Kekurangan:
1. Memerlukan waktu usang sehingga siswa yang tampil tidak begitu lama.
2. Untuk mata pelajaran tertentu.
24. MODEL PEMBELAJARAN CIRC (Cooperative, Integrated, Reading, and Composition)
A. Pengertian Model Pembelajaran CIRC
Terjemahan bebas dari CIRC yakni komposisi terpadu membaca dan menulis secara koperatif –kelompok.
Model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition-CIRC (Kooperatif Terpadu Membaca dan Menulis) merupakan model pembelajaran khusus Mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam rangka membaca dan menemukan inspirasi pokok, pokok pikiran atau,tema sebuah wacana/kliping.
Kelebihan Model Pembelajaran CIRC
Kelebihan dari model pembelajaran terpadu atau (CIRC) antara lain:
1) Pengalaman dan kegiatan berguru anak didik akan selalu relevan dengan tingkat perkembangan anak;
2) kegiatan yang dipilih sesuai dengan dan bertolak dari minat siswa dan kebutuhan anak;
3) seluruh kegiatan berguru lebih bermakna bagi anak didik sehingga hasil berguru anak didik akan sanggup bertahan lebih lama;
4) pembelajaran terpadu sanggup menumbuh-kembangkan keterampilan berpikir anak;
5) pembelajaran terpadu menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatis (bermanfaat) sesuai dengan permasalahan yang sering ditemuai dalam lingkungan anak;
6) pembelajaran terpadu sanggup menumbuhkan motivasi berguru siswa kearah berguru yang dinamis, optimal dan tepat guna;
7) menumbuhkembangkan interaksi sosial anak mirip kerjasama, toleransi, komunikasi dan respek terhadap gagasan orang lain;
8) membangkitkan motivasi belajar, memperluas wawasan dan aspirasi guru dalam mengajar (Saifulloh, 2003).
Kekurangan Model Pembelajaran CIRC
Kerurangan dari model pembelajaran CIRC tersebut antara lain:
Dalam model pembelajaran ini hanya sanggup digunakan untuk mata pelajaran yang memakai bahasa, sehingga model ini tidak sanggup digunakan untuk mata pelajaran seperti: matematika dan mata pelajaran lain yang memakai prinsip menghitung.
25. MODEL PEMBELAJARAN INSIDE – OUTSIDE – CIRCLE (LINGKARAN BESAR –    LINGKARAN KECIL)
Teknik mengajar lingkaran besar dan lingkaran kecil (inside – outside – circle) dikembangkan oleh Spencer Kagan untuk menawarkan kesempatan pada siswa biar saling mengembangkan informasi pada ketika yang bersamaan.
Bahan pelajaran yang paling cocok digunakan dengan teknik ini yakni materi yang membutuhkan pertukaran pikiran dan informasi antar siswa. Salah satu keunggulan teknik ini yakni adanya struktur yang terang yang memungkinkan siswa untuk mengembangkan dengan pasangan yang berbeda dengan singkat danteratur. Selain itu siswa bekerja dengan sesama siswa dalam suasana tolong-menolong dan mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah informasi dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi.
26. MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING (TEBAK KATA)
Pengertian
Metode ini mempunyai kegunaan untuk kelas yang aktif dalam kelas. Pengertian aktif terdapat 2 (dua) macam, yaitu:
1. aktif dalam arti selalu atau suka berbicara meski tidak dalam pembelajaran,
2. aktif dalam arti siswa mau dan bisa berfikir dan bertanya bila menemukan kesulitan.
Kelebihan dan Kekurangan dalam Pemanfaatannya
• Kelebihannya :
a. anak akan mempunyai kekayaan bahasa.
b. Sangat menarik sehingga setiap siswa ingin mencobanya.
c. Siswa menjadi tertarik untuk belajar
d. memudahkan dalam menanamkan konsep pelajaran dalam ingatan siswa.
• Kekurangannya :
a. memerlukan waktu yang usang sehingga materi sulit tersampaikan.
b. Bila siswa tidak menjawab dengan benar maka tidak semua siswa sanggup maju lantaran waktu terbatas.

27. MODEL PEMBELAJARAN WORD SQUARE
Pengertian
Model pembelajaran Word Square merupakan pengembangan dari metode ceramah yang diperkaya. Hal ini sanggup diidentifikasi melalui pengelompokkan metode ceramah yang diperkaya yang berorientasi kepada keaktifan siswa dalam pembelajaran sebagaimana disebutkan oleh Mujiman (2007)
Kekurangan dan Kelebihan Model Pmebelajaran Word Square
Beberapa kelebihan dari model pembelajaran Word Square yaitu:
1.      Kegiatan tersebut mendorong pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.
2.      Melatih untuk berdisiplin.
3.      Dapat melatih perilaku teliti dan kritis.
4.      Merangsang siswa untuk berpikir efektif.
Sedangkan beberapa kekurangan dari model pembelajaran word square yaitu:
1.      Mematikan kreatifitas siswa.
2.      Siswa tinggal mendapatkan materi mentah.
3.      Siswa tidak sanggup mengembangkan materi yang ada dengan kemampuan atau potensi yang dimilikinya.



28. Model pembelajaran Scramble
Model pembelajaran scramble tampak mirip model pembelajaran word square, bedanya tanggapan soal tidak dituliskan di dalam kotak-kotak jawaban, tetapi sudah dituliskan, namun dengan susunan yang acak, jadi siswa bertugas mengoreksi (membolak-balik huruf) tanggapan tersebut sehingga menjadi tanggapan yang tepat / benar.
Kelebihan Model pembelajaran Scramble :
1. Memudahkan mencari jawaban
2. Mendorong siswa untuk berguru mengerjakan soal tersebut
3. Semua siswa terlibat
4. Kegiatan tersw sanggup mendorong pemahaman siswa terhadap materi pelajaran
5. Melatih untuk disiplin
Kekurangan model pembelajaran scramble
1. Siswa kurang berfikir kritis
2. Bisa saja mencontek tanggapan sahabat lainnya
3. Mematikan kreatifitas siswa
4. Siswa tinggal mendapatkan materi mentah

29. MODEL PEMBELAJARAN TAKE AND GIVE
Pengertian Model Pembelajaran Take and Give
Model Pembelajaran mendapatkan dan memberi (Take and Give) merupakan model pembelajaran yang mempunyai sintaks, menuntut siswa bisa memahami materi pelajaran yang diberikan  guru dan sahabat sebayanya (siswa lain).
Kelebihan :
Siswa akan lebih cepat memahami penguasaan materi dan informasi lantaran mendapatkan informasi dari      guru dan siswa yang lain.
Dapat menghemat waktu dalam pemahaman dan  penguasaan siswa akan informasi.
Kelemahan:
Bila informasi yang disampaikan siswa kurang tepat (salah) maka informasi yang diterima siswa lain pun akan kurang tepat.
Media Model Pembelajaran Take and Give
     a)      Siapkan Kartu dengan ukuran 10 x 15 cm untuk sejumlah siswa.
     b)      Setiap kartu berisi nama siswa, materi berguru (sub materi) dan nama yang diberi informasi, kompetensi dan sajian materi.

30. Model Pembelajaran Consept Sentence
Pengertian
Consepct sentence merupakan salah satu teknik dari cooperative Learning,dimana siswa berguru dengan kelompoknya untuk membuat beberapa kalimat sesuai dengan kata kunci yang telah diberikan oleh guru kepada siswa.Pembentukan kelompok didasarkan pada kartu kata yang dimiliki oleh setiap siswa.Setiap siswa membentuk satu kalimat yang telah dipelajari sebelumnya.Consecptsentence ini dibuat mirip games sehingga siswa bersemangat untuk memenangkan games ini.Setiap kelompok akan membahas pola kalimat yang telah diberikan oleh guru ,setelah diberikan batas waktu tertentu ,maka setiap kelompok harus mengirim wakil dari masing-masing kelompok sebanyak dua orang kedepan .Wakil dari kelompok diharuskan membuat beberapa dari kata kunci yang ada berdasarkan kata kunci yang telah diberikan

Kelebihan:
1. Lebih memahami kata kunci dari materi pokok pelajaran.
2. Siswa yang lebih pandai mengajari siswa yang kurang pandai.
Kekurangan:
1. Hanya untuk mata pelajaran tertentu.
2. Untuk yang pasif mengambil tanggapan dari temannya.
31. Model Pembelajaran Complete Sentence
Pengertian
Model pembelajaran complete sentence yakni model pembelajaran gampang dan sederhana di mana siswa berguru melengkapi paragraf yang belum tepat dengan memakai kunci tanggapan yang tersedia.
Kelebihan/kekurangan model pembelajaran complete sentence
a. Kelebihan
1. Praktis dibuat guru, hanya dengan menghilangan satu kata dalam kalimat
2. Siswa tidak perlu menjelaskan jawabannya, hanya perlu memadukan rumpang/tidak jawabannya.
3. Siswa diajarkan untuk mengerti dan hafal mengenai materi
b. Kekurangan
1. Guru kurang kreatif dan penemuan dalam membuat soal
2. Siswa kurang terpacu mencari tanggapan lantaran hanya cukup menebak kata, lantaran biasanya hanya kata hubung.
3. Kurang cocok untuk dipergunakan dalam setiap bidang studi.
32. MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN
Model pembelajaran Time Token Arends merupakan salah satu rujukan kecil dari penerapan pembelajaran yang demokratis di sekolah. Proses pembelajaran yang demokratis yakni proses berguru yang menempatkan siswa sebagai subyek. Mereka harus mengalami sebuah perubahan ke arah yang lebih positif. Dari yang tidak bisa menjadi bisa, dari tidak paham menjadi paham, dan dari tidak tahu menjadi tahu. Di sepanjang proses berguru itu, acara siswa menjadi titik perhatian utama. Dengan kata lain mereka selalu dilibatkan secara aktif.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN ARENDS
Kelebihan Model Time Token Arends
– Mendorong siswa untuk meningkatkan inisiatif dan partisipasinya.
– Siswa tidak mendominasi pembicaraan atau membisu sama sekali
– Siswa menjadi aktif dalam kegiatan pembelajaran
– Meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi (aspek berbicara)
– Melatih siswa untuk mengungkapkan pendapatnya.
– Menumbuhkan kebiasaan pada siswa untuk saling mendengarkan, berbagi, menawarkan masukan dan keterbukaan terhadap kritik
– Mengajarkan siswa untuk menghargai pendapat orang lain.
– Guru sanggup berperan untuk mengajak siswa mencari solusi bersama terhadap permasalahan yang ditemui.
– Tidak memerlukan banyak media pembelajaran.
Kekurangan Model Time Token Arends
– Hanya sanggup digunakan untuk mata pelajaran tertentu saja.
– Tidak bisa digunakan pada kelas yang jumlah siswanya banyak.
– Memerlukan banyak waktu untuk persiapan dan dalam proses pembelajaran, lantaran semua siswa harus berbicara satu persatu sesuai jumlah kupon yang dimilikinya.
– Siswa yang aktif tidak bisa mendominasi dalam kegiatan pembelajaran

33. MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB ATAU KELILING KELOMPOK
Kelebihan Round Club Atau Keliling Kelompok
1)      Adanya tanggung jawab setiap kelompok
2)      Adanya pemberian sumbnagan inspirasi pada kelompoknya
3)      Lebih dari sekedar berguru kelompok
4)      Bisa saling mendengarkan dan mengutarakan pendapat, pandangan serta hasil pemikiran
5)      Hasil pemikiran beberapa kepala lebih kaya dari pada satu kepala
6)      Dapat membina dan memperkaya emosional
Kekurangan Round Club Atau Keliling Kelompok
1)      Banyak waktu yang terbuang dalam pembelajaran keliling kelompok
2)      Suasana kelas menjadi rebut
3)      Tidak sanggup diterapkan pada mata pelajaran yang memerlukan pengayaan

34. PAIR CECKS SPENCER KAGEN 1993
Pengertian
Pair check (pasangan mengecek) yakni model pembelajaran berkelompok atau berpasangan yang dipopulerkan oleh Spencer Kagen tahun 1993. Model ini menerapkan pembelajaran berkelompok yang menuntut kemandirian dan kemampuan siswa dalam menuntaskan problem yang diberikan. Banyak kelebihan maupun kelemahan.
Satu lagi Model Pembelajaran siswa berpasangan, yaitu Pair Check. Model pembelajaran ini juga untuk melatih rasa sosial siswa, kolaborasi dan kemampuan memberi penilaian.

Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihannya
1. Dipandu berguru melalui santunan rekan
2. Menciptakan saling kerjasama di antara siswa
3. Increases comprehension of concepts and/or processesMeningkatkan pemahaman konsep dan / atau proses
4. menmemenimelatih berkomunikasi
Kekurangannya
1. memerlukan banyak waktu
2. memerlukan pemahaman yang tinggi terhadap konsep untuk menjadi pelatih.

35. Model Pembelajaran Tari Bambu
Model Pembelajaran Tari Bambu mempunyai tujuan biar siswa saling mengembangkan informasi pada ketika yang bersamaan dengan pasangan yang berbeda dalam waktu singkat secara teratur, taktik ini cocok untuk materi yang membutuhkan pertukaran pengalaman pikiran dan informasi antar siswa.Meskipun namanya Tari Bambu tetapi  tidak memakai bambu. Siswa yang berjajarlah yang diibaratkan sebagai bambu.

36. PEMBELAJARAN OTENTIK (OUTENTIC LEARNING)
Pengertian
Menurut definisi, “belajar otentik” berarti pembelajaran yang memakai masalah dunia konkret dan proyek-proyek dan yang memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi dan membahas masalah-masalah ini dengan cara yang relevan untuk mereka.
Kelebihan dan Kekurangan
a. Kelebihan
– Siswa tidak merasa jenuh terhadap pembelajaran lantaran pembelaaran sanggup terjadi dimana saja.
– Siswa mempunyai keterampilan yang lebih dalam menganalisis wacana social
– Siswa mempunyai pengalaman berguru yang mumpuni dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya
– Pembelajaran berpusat pada siswa, sehingga memungkinkan siswa memahami materi secara utuh
b. Kekurangan
– Pembelajaran Otentik cenderung hanya sanggup dilakukan pada siswa yang mempunyai taraf intelegensi diatas rata-rata sehingga pembelajaran berjalan secara aktif
– Tidak semua materi pelajaran sanggup memakai pembelajaran otentik, lantaran materi yang sesuai dengan pembelajaran otentik bersifat studi social
– Memerlukan waktu, biaya, dan tenaga ektra dari siswa untuk melaksanakannya.
37. Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT)
Pembelajaran kooperatif merupakan taktik pembelajaran yang mengutamakan adanya kerjasama antar siswa dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran. Para siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil dan diarahkan untuk mempelajari materi pelajaran yang telah ditentukan. Tujuan dibentuknya kelompok kooperatif yakni untuk menawarkan kesempatan kepada siswa biar sanggup terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan dalam kegiatan-kegiatan belajar. Dalam hal ini sebagian besar aktifitas pembelajaran berpusat pada siswa, yakni mempelajari materi pelajaran serta berdiskusi untuk memecahkan masalah.
Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran Numbered Heads Together yakni sebagai berikut :
Kelebihan:
– Setiap siswa menjadi siap semua
– Dapat melaksanakan diskusi dengan sungguh-sungguh.
– Siswa yang pandai sanggup mengajari siswa yang kurang pandai.
Kelemahan:
– Tidak terlalu cocok untuk jumlah siswa yang banyak lantaran membutuhkan waktu yang lama..
– Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru

38. Model Pembelajaran Inquiry
Pembelajaran berdasarkan inquiry merupakan seni penciptaan situasi-situasi sedemikian rupa sehingga siswa mengambil kiprah sebagai ilmuwan. Dalam situasi-situasi ini siswa   berinisiatif untuk mengamati dan menanyakan tanda-tanda alam, mengajukan penjelasan-penjelasan perihal apa yang mereka lihat, merancang dan melaksanakan pengujian untuk menunjang atau menentang teori-teori mereka, menganalisis data, menarik kesimpulan dari data eksperimen, merancang dan membangun model, atau setiap bantuan dari kegiatan tersebut di atas.
Keunggulan dan Kelemahan SPI
1.    Keunggulan :
a.    SPI merupakan taktik pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan aspek kognitif kognitif,afektif dan psikomotor secara seimbang,sehingga pembelajaran melalui taktik ini dianggap lebih bermakna.
b.    SPI sanggup menawarkan ruang kepada siswa untuk berguru sesuai dengan gaya berguru mereka.
c.    SPI merupakan taktik yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi modern yang menganggap berguru yakni proses perubahan.
d.   SPI sanggup melayani kebutuhan siswa yang mempunyai kemampuan diatas rata-rata.Artinya siswa yang mempunyai kemampuan berguru anggun tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar.
2.      Kelemahan
a.    SPI digunakan sebagai taktik pembelajaran,maka akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa
b.    Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh lantaran terbentur dalam kebiasaan siswa dalam belajar
c.    Kadang kadang dalam implementasimnya,memerlukan waktu yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan.
d.   Selama ketentuan keberhasilan berguru ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi pelajaran,maka SPI akan sulit diimplementasikan oleh setiap guru.

39. Metode Pembelajaran Struktural Analitik Sintetik (SAS)
Metode ini diprogramkan pemerintah RI mulai tahun 1974. Regu yang dipimpin oleh Dr. A.S. Broto pada waktu itu telah menghasilkan Metode SAS. Menurut A.S. Broto khususnya disediakan untuk berguru membaca dan menulis permulaan di kelas permulaan SD. Lebih luas lagi Metode SAS sanggup dipergunakan dalam aneka macam bidang pengajaran. Dalam proses operasionalnya metode SAS mempunyai langkah-langkah berlandaskan operasional dengan urutan : Struktural menampilkan keseluruhan; Analitik melaksanakan proses penguraian; Sintetik melaksanakan penggabungan kembali kepada bentuk Struktural semula. Landasan linguistiknya bahwa itu ucapan bukan tulisan, unsur bahasa dalam metode ini ialah kalimat; bahwa bahasa Indonesia mempunyai struktur tersendiri. Landasan pedagogiknya; (1) mengembangkan potensi dan pengalaman anak, (2) membimbing anak menemukan jawab suatu masalah. Landasan psikologisnya : bahwa pengamatan pertama bersifat global (totalitas) dan bahwa anak usia sekolah mempunyai sifat melit (ingin tahu).
Segi baiknya
a. Metode ini sanggup sebagai landasan berpikir analisis.
b. Dengan langkah-langkah yang diatur sedemikian rupa membuat anak gampang mengikuti mekanisme dan akan sanggup cepat membaca pada kesempatan berikutnya
c. Berdasarkan landasan linguistik metode ini akan menolong anak. menguasai bacaan dengan lancar.
Segi lemahnya
1) Metode SAS mempunyai kesan bahwa pengajar harus kreatif dan terampil serta sabar
Tuntutan semacam ini dipandang sangat sukar untuk kondisi pengajar ketika ini.
2) Banyak sarana yang harus dipersiapkan untuk pelaksanaan metode ini untuk sekolah sekolah tertentu dirasa sukar.
3) Metode SAS hanya untuk konsumen pembelajar di perkotaan dan tidak di pedesaan
4) Oleh lantaran agak sukar menganjarkan para pengajar metode SAS maka di sana-sini
40. MODEL PEMBELAJARAN TERPADU
Pengertian pembelajaran terpadu
Menurut guru besar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo Prof. Dr. Sri Anitah Wiryawan, M.Pd. (Pikiran Rakyat, 11 April 2003) kurikulum terpadu yakni suatu pendekatan untuk mengorganisasikan kurikulum dengan cara menghapus garis batas mata pelajaran yang terpisah-pisah, sedangkan pembelajaran terpadu merupakan

Kelebihan
1. Guru akan sanggup melihat citra yang menyeluruh dan kemampuan/indikator yang digabungkan;
2. kegiatan anak lebih terarah untuk mencapai kemampuan yang tertera pada indikator;
3. siswa memperoleh citra secara menyeluruh perihal suatu konsep sehingga transfer pengetahuan akan sangat gampang lantaran konsep-konsep pokok dikembangkan terus-menerus;
4. siswa sanggup memperoleh citra yang lebih terang dan luas dari konsep yang dijelaskan dan juga siswa diberi kesempatan untuk melaksanakan pedalaman, tinjauan, memperbaiki dan mengasimilasi gagasan secara bertahap.
Kekurangan
1. model ini belum menawarkan citra yang menyeluruh lantaran belum menggabungkan bidang-bidang pengembangan/mata pelajaran yang lain;
2. model ini kurang mendorong guru bekerja sama lantaran relatif gampang dilaksanakan secara mandiri;
3. bagi guru bidang studi mungkin kurang terdorong untuk menghubungkan konsep yang terkait lantaran sukarnya mengatur waktu untuk merundingkannya atau lantaran terfokus pada keterkaitan konsep, maka pembelajaran secara global jadi terabaikan.

LihatTutupKomentar