JUARA SEJATI
KELAS 6 TEMA 9 AKU CINTA MEMBACA HALAMAN 208, 209
(buku.kemdikbud.go.id) |
Juara Sejati
oleh Elisa D.S.
"Semangat, Bang Hanafi!" teriak Nurma dengan lantang.
"Semangat, Bang Rifki!" teriak Sarah tidak mau kalah.
Dua gadis kecil itu sedang mendukung tim futsal kakak mereka masing-masing. Kejuaran futsal antar SD se-Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak, memang berlangsung seru. Sejak babak penyisihan, dua tim dari SD tempat Hanafi dan Rifki sekolah itu sama-sama hebat. Tak heran kedua tim bertemu di babak final memperebutkan gelar juara.
"Tim abangku pasti menang. Mereka semua lincah dan pandai bermain futsal!" Puji Nurma
"Jangan banyak bergaya dulu. Kita lihat saja nanti," sahut Sarah. Wajah Nurma berubah masam mendengar kata-kata teman sekaligus tetangganya itu. Nurma dan Sarah tinggal bertetangga, tetapi mereka sekolah di SD yang berbeda. Demikian juga dengan abang-abang mereka yang sudah duduk di kelas enam.
Pertandingan dimulai. Tim Hanafi langsung menyerang tim lawan. Mereka tidak mau menyia-nyiakan waktu. Baru beberapa saat setelah pertandingan dimulai, gol telah mereka sarangkan ke gawang tim rifki. Penonton bersorak-sorai.
Betul kan? mereka pasti juara!" kata Nurma bangga. Sarah hanya diam tidak menyahut. Beberapa menit kemudian giliran Nurma yang hanya bisa terdiam. Tim Rifki membalas dengan menyarangkan gol demi gol. Hingga babak pertama selesai, skor masih imbang 4 - 4.
Pertandingan makin seru di babak kedua. Masing-masing tim berlomba membuat gol. Jika berhasil juara, mereka akan menerima hadiah piala dan tentu dapat mengharumkan nama sekolah. Pantas saja kedua tim sama-sama berjuang keras. Hebatnya, meski sama-sama mengejar kemenangan, namun semua pemain bermain sportif. Tak ada yang curang dengan melakukan pelanggaran.
Tak terasa pertandingan usai. Penonton mengelu-elukan tim Rifki. Nurma tertunduk lesu. Tim Rifki telah mengalahkan tim abangnya dengan skor 10 - 8. Gelar juara pun diberikan kepada tim Rifki.
Sarah sangat gembira. Tapi melihat Nurma murung, ia tak banyak bersorak. Dirangkulnya Nurma. Sekilas tampak di lapangan, pemain kedua tim bersalaman. Bahkan Rifki dan Hanafi pun berpelukan. Mereka memang bersahabat dari kecil. Hasil pertandingan tidak mengganggu persahabatan mereka. Pembawa acara mengumumkan, meski kalah di final, tim SD Hanafi menerima penghargaan sebagai tim yang paling sportif. Nurma yang sempat sedih, begitu mendengar pengumuman itu langsung kembali ceria.
"Hebat, bang Hanafi dan kawan-kawannya juga dapat penghargaan!" Puji Sarah.
"Terima kasih. Selamat juga atas kemenangan tim Bang Rifki. Mereka pantas menjadi juara!"Balas Nurma. Mereka berdua berjabat tangan dan berpelukan. Ya, juara sejati bukan hanya yang memenangkan pertandingan. Namun, mereka yang berjiwa sportif dan mau menerima kekalahan dengan berjiwa besar, serta menjauhi sikap curang, juga pantas disebut juara.
Pertandingan dimulai. Tim Hanafi langsung menyerang tim lawan. Mereka tidak mau menyia-nyiakan waktu. Baru beberapa saat setelah pertandingan dimulai, gol telah mereka sarangkan ke gawang tim rifki. Penonton bersorak-sorai.
Betul kan? mereka pasti juara!" kata Nurma bangga. Sarah hanya diam tidak menyahut. Beberapa menit kemudian giliran Nurma yang hanya bisa terdiam. Tim Rifki membalas dengan menyarangkan gol demi gol. Hingga babak pertama selesai, skor masih imbang 4 - 4.
Pertandingan makin seru di babak kedua. Masing-masing tim berlomba membuat gol. Jika berhasil juara, mereka akan menerima hadiah piala dan tentu dapat mengharumkan nama sekolah. Pantas saja kedua tim sama-sama berjuang keras. Hebatnya, meski sama-sama mengejar kemenangan, namun semua pemain bermain sportif. Tak ada yang curang dengan melakukan pelanggaran.
Tak terasa pertandingan usai. Penonton mengelu-elukan tim Rifki. Nurma tertunduk lesu. Tim Rifki telah mengalahkan tim abangnya dengan skor 10 - 8. Gelar juara pun diberikan kepada tim Rifki.
Sarah sangat gembira. Tapi melihat Nurma murung, ia tak banyak bersorak. Dirangkulnya Nurma. Sekilas tampak di lapangan, pemain kedua tim bersalaman. Bahkan Rifki dan Hanafi pun berpelukan. Mereka memang bersahabat dari kecil. Hasil pertandingan tidak mengganggu persahabatan mereka. Pembawa acara mengumumkan, meski kalah di final, tim SD Hanafi menerima penghargaan sebagai tim yang paling sportif. Nurma yang sempat sedih, begitu mendengar pengumuman itu langsung kembali ceria.
"Hebat, bang Hanafi dan kawan-kawannya juga dapat penghargaan!" Puji Sarah.
"Terima kasih. Selamat juga atas kemenangan tim Bang Rifki. Mereka pantas menjadi juara!"Balas Nurma. Mereka berdua berjabat tangan dan berpelukan. Ya, juara sejati bukan hanya yang memenangkan pertandingan. Namun, mereka yang berjiwa sportif dan mau menerima kekalahan dengan berjiwa besar, serta menjauhi sikap curang, juga pantas disebut juara.
Disadur dari Nusantara Bertutur Kompas Minggu, 20 Agustus 2017
Kunci Jawaban Halaman 208
Ayo Menulis
Setelah membaca cerita di atas, lakukanlah kegiatan berikut.
Gambarlah tokoh utama, tempat yang melatarbelakangi cerita, masalah yang muncul, dan penyelesaiannya. Jelaskanlah setiap gambar dengan menggunakan kalimat yang sesuai.
Tokoh utama : Sarah dan Nurma
Penjelasan : Tokoh utama merupakan anak perempuan usia pelajar tingkat sekolah dasar
Gambarlah tokoh utama, tempat yang melatarbelakangi cerita, masalah yang muncul, dan penyelesaiannya. Jelaskanlah setiap gambar dengan menggunakan kalimat yang sesuai.
Tokoh Utama :
(buku.kemdikbud.go.id) |
Penjelasan : Tokoh utama merupakan anak perempuan usia pelajar tingkat sekolah dasar
Tempat :
(lapanganfutsal.id) |
Tempat : Lapangan futsal
Penjelasan : Tempat di mana tokoh utama sedang menonton pertandingan kejuaraan futsal antar SD se-kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak.
Masalah
(pixabay.com) |
Masalah : Perbedaan dukungan terhadap tim futsal antara Sarah dan Nurma
Penjelasan : Masalah yang timbul antara Sarah dan Nurma akibat Sarah dan Nurma mendukung tim futsal yang berbeda, karena mereka mendukung masing-masing sekolah mereka sendiri.
Penyelesaian Masalah
(pixabay.com) |
Penyelesaian Masalah :
Sarah mampu menempatkan diri dengan tetap membesarkan hati Nurma
Penjelasan :
Sarah tidak merayakan kemenangan tim futsal kakaknya secara berlebihan, dengan tetap menghormati dan membesarkan hati Nurma. Nurma terhibur dengan sikap Sarah, terlebih lagi setelah mengetahui walau tim kakaknya kalah dalam pertandingan final, tapi tim kakaknya menjadi juara sebagai tim yang paling sportif. Sarah dan Nurma tetap bersahabat.
Bagaimanakah jalan cerita di atas? Jelaskanlah dalam satu paragraf.
Sarah dan Nurma berteman sejak lama dan mereka hidup bertetangga. Mereka bersekolah di tempat yang berbeda. Saat pertandingan futsal, mereka mendukung kakak mereka yang saling berhadapan dalam pertandingan final futsal tingkat SD se-kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak. Akhirnya tim yang dibela oleh kakak Sarah memenangkan pertandingan. Sarah sangat senang, tetapi Nurma sedih karena tim kakaknya kalah. Sarah dengan baik mampu menempatkan diri dengan tetap membesarkan hati Nurma agar tidak kecewa dan bersedih, Nurma terhibur dengan dukungan Sarah, terlebih setelah mengetahui bahwa meskipun tim kakaknya kalah, tapi tim kakaknya mampu meraih juara sebagai tim yang paling sportif. Juara juga bisa diberikan bagi mereka yang mau menerima kekalahan dengan berjiwa besar, serta menjauhi sikap curang.
Nilai apa sajakah yang dapat kamu simpulkan dari cerita di atas?
Nilai sportivitas, nilai kerjasama, nilai saling menghormati, nilai berjiwa besar, serta menjauhi sikap curang.
Nilai sportivitas, nilai kerjasama, nilai saling menghormati, nilai berjiwa besar, serta menjauhi sikap curang.
Kunci Jawaban Halaman 209
Keteraturan seperti apa yang terlihat di dalam cerita tersebut?
Keteraturan seperti apa yang terlihat di dalam cerita tersebut?
- Keteraturan dalam tiap tim futsal dalam menjalankan fungsi/tugas masing-masing pemain dalam permainan futsal
- Keteraturan semua tim futsal dalam mematuhi peraturan dalam pertandingan futsal
- Keteraturan penonton dalam menonton pertandingan futsal
- Keteraturan sikap yang ditunjukkan oleh pemain dan penonton sebelum permainan, saat permainan, maupun setelah permainan futsal