Pada kesempatan ini kita akan membahas wacana "3 macam tingkat keanekaragaman hayati beserta contohnya". Untuk lebih jelasnya, pribadi saja pahami klarifikasi berikut ini.
Indonesia merupakan salah satu negara yang dikaruniai Tuhan Yang Maha Esa mempunyai tingkat biodiversitas yang tinggi, dengan kata lain tingkat kenekaragaman hayati yang sangat melimpah.
Apakah biodiversitas itu?
Biodiversitas (keanekaragaman hayati) yakni keanekaragaman makhluk hidup yang dibuat dari interaksi keseragaman (kesamaan) dan keberagaman (perbedaan) sifat atau ciri antar organisme.
Keanekaragaman sanggup dilihat dari perbedaan bentuk, ukuran, warna, jumlah, dan faktor fisiologis.
Keanekaragaman hayati meliputi tiga tingkatan, yaitu keanekaragaman tingkat Gen, keanekaragaman tingkat Spesies (Jenis), dan keanekaragaman tingkat Ekosistem.
Berikut klarifikasi mengenai tigas tingkatan keanekaragaman tersebut.
1). Keanekaragaman Tingkat Gen
Gen merupakan substansi dasar yang mengendalikan ciri dan sifat suatu makhluk hidup. Semua makhluk hidup dalam satu spesies mempunyai perangkat dasar penyusun gen yang sama, namun komposisi atau susunan gennya berbeda.
Oleh alasannya banyaknya kemungkinan susunan gen pada individu dalam satu spesies, maka sanggup dikatakan tidak ada dua individu yang mempunyai gen sama.
Hal inilah yang mendasari terjadinya keanekaragaman individu (keanekaragaman tingkat gen).
Contoh dari keanekaragaman hayati tingkat Gen yakni warna hitam dan putih pada ikan koi, adanya buah mangga yang bagus dan masam pada satu pohon mangga yang sama, adanya perbedaan warna merah, kuning, putih pada jagung, adanya keanekaragaman warna bulu pada ayam, burung, kucing, dan sebagainya.
2). Keanekaragaman Tingkat Spesies (Jenis)
Pada variasi tingkat spesies, terkihat terang adanya variasi bentuk, penampilan, rasa, dan variasi sifat - sifat lainnya.
Keanekaragaman jenis memperlihatkan seluruh variasi yang terdapat pada makhluk hidup antar jenis. Perbedaan antar spesies pada organisme dalam satu keluarga lebih mencolok, sehingga lebih gampang diamati daripada perbedaan antar individu dalam spesies.
Contoh dari keanekaragaman hayati tingkat Spesies yakni pada tanaman siwalan atau lontar (Borassus sundaica), kelapa (Cocus nucifera), Aren (Arenga pinnata), dan Pinang (Cyrtostachys renda) terdapt perbedaan bentuk batang, buah, dan kawasan tumbuhnya.
Siwalan lebih cocok hidup di kawasan kering, kelapa lebih cocok hidup di tepi pantai, dan aren lebih cocok hidup di pegunungan berair atau hutan. Semua jenis tanaman tersebut masih dalam satu famili yang sama yaitu Palmae, namun berbeda spesiesnya.
C). Keanekaragaman Tingkat Ekosistem
Makhluk hidup (biotik) yang beraneka ragam berinteraksi dengan lingkungan abiotik (iklim, suhu, udara, angin, tanah, air, kelembaban, cahaya, dan mineral) dan dengan aneka macam jenis makhluk lainnya. Interaksi ini membentuk aneka macam macam ekosistem yang bervariasi, sehingga membentuk keanekaragaman ekosistem. Setiap ekosistem mempunyai keanekaragaman makhluk hidup tertentu.
Secara garis besar, terdapat dua ekosistem utama, yaitu ekosistem darat (terestrial) dan ekosistem perairan (aquatik).
Ekosistem darat terbagi atas beberapa bioma, antara lain bioma gurun, bioma padang rumput (savana), bioma hutan gugur, bioma hutan hujan tropis, bioma taiga, dan bioma tundra.
Sedangkan ekosistem perairan terbagi menjadi ekosistem air tawar, ekosistem air laut, ekosistem pantai, ekosistem hutan bakau, dan ekosistem terumbu karang.
Apakah bioma itu? Bioma merupakan kesatuan antara iklim secara umum dikuasai dengan vegetasi serta binatang yang di dalam iklim secara umum dikuasai tersebut.
Contoh dari keanekaragaman tingkat Ekosistem yakni ekosistem padang rumput (stepa dan savana), ekosistem pantai, ekosistem hutan hujan tropik, dan ekosistem air laut. Setiap ekosistem tersebut mempunyai ciri fisik, kimiawi, dan biologis tersendiri. Sehingga memperlihatkan pengaruh terhadap tanaman dan fauna yang terdapat di dalam ekosistem tersebut pada ekosistem lainnya.
Terakhir diperbarui: 29-03-2018
Terakhir diperbarui: 29-03-2018