#Cara Mudah Membuat Barcode pada MS WORD, untuk pemula

Sebagian dari kita tentunya sudah tidak asing lagi dengan istilah Barcode atau kode batang tentunya dimana barcode ini biasanya sering kita lihat pada setiap kemasan produk yang dijual baik di toko, retail, mini market, warung baik produk makanan, minuman, perlengkapan mandi, perlengkapan cuci dll, bahkan alat elektronik juga biasanya dilengkapi dengan kode tersebut, Karena memang barcode sudah menjadi standar perdagangan produk masa kini.

Barcode adalah susunan garis cetak vertikal hitam putih dengan lebar berbeda untuk menyimpan data-data spesifik seperti kode produksi, nomor identitas, dll sehingga sistem komputer dapat mengidentifikasi dengan mudah, informasi yang dikodekan dalam barcode.

Sekarang barcode dapat dijumpai dimana-mana.Di supermarket, swalayan, atau di warung-warung yang ada di sekitar kita, banyak sekali kita jumpai produk-[roduk yang terdapat banyak garis hitam vertikal warna hitam yang saling berdekatan. Itulah yang disebut barcode. Di dalam barcode tersebut terdapat informasi atau data yang biasanya berupa data angka. Angka tersebut biasanya juga tercantum di bawah barcode tersebut.

Kenapa Menggunakan Barcode?

Jika memang sudah ada kode angka, mengapa masih diperlukan barcode? Jawabnya adalah perangkat seperti komputer lebih mudah membaca sesuatu yang bersifat digital daripada angka yang bersifat analog. Kode barcode dengan warna contrast (hitam di atas putih) sangat mudah dikenali oleh sensor optik CCD (Charge Couple Device) atau laser yang ada pada alat pemindai (Scanner), untuk kemudian diterjemahkan oleh komputer menjadi angka.

Sejarah Barcode

Pada tahun 1932, Wallace Flint membuat sistem pemeriksaan barang di perusahaan retail. Awalnya, teknologi kode batang dikendalikan oleh perusahaan retail, lalu diikuti oleh perusahaan industri. Lalu pada tahun 1948, pemilik toko makanan lokal meminta Drexel Institute of Technology di Philadelphia, untuk membuat sistem pembacaan informasi produk selama checkout secara otomatis.

Kemudian Bernard Silver dan Norman Joseph Woodland, lulusan Drexel patent application, bergabung untuk mencari solusi. Woodland mengusulkan tinta yang sensitif terhadap sinar ultraviolet. Prototipe ditolak karena tidak stabil dan mahal. Tangal 20 Oktober 1949 Woodland dan Silver berhasil membuat prototipe yang lebih baik. Akhirnya pada tanggal 7 Oktober 1952, mereka mendapat hak paten dari hasil penelitian mereka. 1966: Pertama kalinya kode batang dipakai secara komersial adalah pada tahun 1970 ketika Logicon Inc. membuat Universal Grocery Products Identification Standard (UGPIC).

Perusahaan pertama yang memproduksi perlengkapan kode batang untuk perdagangan retail adalah Monach Marking. Pemakaian di dunia industri pertama kali oleh Plessey Telecommunications. Pada tahun 1972, Toko Kroger di Cincinnati mulai menggunakan bull’s-eye code. Selain itu, sebuah komite dibentuk dalam grocery industry untuk memilih kode standar yang akan digunakan di industry.

Jenis-jenis Barcode

Ada beberapa standarisasi jenis barcode. Berikut ini adalah jenis barcode yang sering digunakan:

Code 39 


code 39Sebagai simbolik yang paling populer di dunia barcode non-retail, dengan variabel digit yang panjang. Namun saat ini code 39 makin sedikit dipergunakan dan digantikan dengan Code 128 yang lebih mudah dibaca oleh pemindai (scanner).

Universal Product Code (UPC)-A 

upc-a
Terdiri dari 12 digit, yaitu 11 digit data,
1 check digit : untuk kebutuhan industri retail.

UPC-E


Terdiri dari 7 digit, yaitu 6 digit data, 1 check digit : untuk bisnis retail skala kecil.

European Articles Numbering (EAN)-8 


Terdiri dari 8 digit, yaitu 2 digit kode negara, 5 digit data, 1 check digit.

EAN-13 atau UPC-A versi Eropa 

Terdiri dari 13 digit, yaitu 12 digit data, 1 check digit

Tipe barcode yang banyak di Indonesia adalah EAN 13, yaitu kode barcode dengan 13 digit. Dimana 3 kode awalnya merupakan kode negara Indonesia (899). Kemudian empat angka berikutnya menunjukkan kode perusahaan. Selanjutnya lima angka secara berturut-turut merupakan kode produk dan angka terakhir berupa validasi atau cek digit.

Cara Membaca Barcode


  1. Barcode terdiri dari garis hitam dam putih. Ruang putih di antara garis garis hitam adalah bagian dari kode.
  2. Ada perbedaan ketebalan garis. Garis paling tipis = “1”, yang sedang = “2”, yang lebih tebal = “3”, dan yang paling tebal = “4”.
  3. Setiap digit angka terbentuk dari urutan empat angka. 0 = 3211, 1 = 2221, 2 = 2122, 3 = 1411, 4 = 1132, 5 = 1231, 6 = 1114, 7 = 1312, 8 = 1213, 9 = 3112
  4. Standar barcode retail di Eropa dan seluruh dunia kecuali Amerika dan Kanada adalah EAN (European Article Number) – 13. EAN-13 standar terdiri 13 digit, dengan pembagian digitnya:
  5. Kode negara atau kode sistem: 3 digit pertama barcode menunjukkan negara di mana manufacturer terdaftar.
  6. Manufacturer Code: Ini adalah 5 digit kode yang diberikan pada manufacturer dari wewenang penomoran EAN.
  7. Product Code: 5 digit setelah manufacturer code. Nomor ini diberikan manufacturer untuk merepresentasikan suatu produk yang spesifik.
  8. Check Digit atau Checksum: Digit terakhir dari barcode, digunakan untuk verifikasi bahwa barcode telah dipindai dengan benar

Itulah sedikit ulah mengenai apa itu barcode, jenis2 barcode sampai dengan cara membaca barcode itu sendiri, selanjutnya saya akan menjelaskan bagaimana sih proses membuat barcodenya.

Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas mengenai Cara Mudah Membuat Barcode pada MS WORD dan EXCEL, untuk pemula tentunya ini bisa membantu kita mempelajari bagaimana sih proses barcode ini bekerja. untuk lebih jelasnnya, silahkan bacar artikel ini sampai dengan selesai.

Cara Mudah Membuat Barcode pada MS WORD dan EXCEL, untuk pemula


Berikut adalah Langkah-langkah untuk Membuat Barcode pada MS WORD dan EXCELdengan mudah, silahkan ikuti langkah2nya dengan cermat jangan sampai ada yang ketinggalan.

  • Langkah pertama kita harus cari dan download font barcodenya : bisa menggunakan font  Free3 of 9 Extended atau  font IDAutomationHC39M free atau bisa juga menggunakan font barcode lain sesuai keiginan dan kebutuhan masing-masing banyak silahkan cari saja di google.
  • Untuk font barcode sobat bisa mengunduhnya pada link website ini 1001fontsBarcode
  • Setelah di unduh biasanya File font tersebut dengan format winzip atau winrar, langkah selanjutnya yaitu Ekstrak file tersebut terlebih dulu.
  • Kemudian copy file yang sudah di Ekstrak tersebut kedalalam sistem Windows yaitu pada folder Sistem (Local Disk C ) lalu Pilih Folder Windows  kemudian letakan di Folder Font seperti gambar berikut ini
    Proses Peletakan font Barcode
  • Setelah font dicopy, maka bisa langsung digunakan untuk membuat barcode jika belum bisa mungkin sebaiknya di restart laptop atau Pcnya terlebih dahulu
  • Berikut ini contoh cara membuat barcode, buka MS Word atau MS Excel pertama kita ketikan kode/angka yang akan dibuat barcodenya misalnya : 3456
  • Untuk sebagian font barcode kita harus menambahkan tanda bintang * sebelum dan sesudahnya * maka menjadi *3456*
  • Selanjutnya kita select kode tersebut, selanjutnya klik Home lalu Selanjutnya ganti Fontnya menjadi Free3 of 9 Extended, kemudian perbesar ukuranya sesuai kebutuhan
  • Berikut contoh hasilnya
    Hasil Barcode yang sudah jadi



Bagaimana, mudah bukan? itulah sedikit ulasan mengenai Cara Mudah Membuat Barcode pada MS WORD, untuk pemula jangan lupa untuk sering berkunjung ke blog prakatakita karena masih banyak hal yang kan di share disini, semoga bermanfaat. Terima Kasih

Sumber https://prakatakita.blogspot.com/
LihatTutupKomentar